Postingan

Bumi itu Luas

''Di mana saja kita berada, jangan lupa untuk menebarkan kebermanfaatan.'' Kita sudah tidak asing lagi dengan kalimat itu sepertinya. Ucapan yang terkadang menjadi tameng diri untuk menerima dalam kondisi dan di tempat mana pun meski banyak sekali hal-hal baru yang membuat takut untuk menjalani dan melewatinya. Di mana saja? Diri yang masih sering ragu untuk melangkah pergi dari posisi yang sudah dirasa nyaman dan harus membiasakan untuk bisa berkelana ke sana dan kemari bukan? Hati terus menerus menolak untuk melanjutkan tapi, Yasudahlah kita lewati saja. Ketemu kerikil kecil yang tiba-tiba menusuk kaki ketika berjalan menjadi bagian dari cerita ya?  Berat rasanya hati harus meninggalkan yang katanya berada di zona nyaman, tapi mau tidak mau harus tetap dilewati. lawan rasa berat yang kemudian berubah menjadi rasa nyaman kembali dengan kondisi yang berbeda.  Lalu, Ketika kita sudah nyaman dengan tempat yang baru dan haru dipindahkan kembali bagaimana? Ingat bumi Allah ...

Berjalan

haii, anak muda 20 tahun. Bagaimana kabarmu hari ini? ku lihat-lihat banyak sekali cerita yang udah kamu lewati. capek nggak? masih kuat sampai sini kan? makasihh yahh sudah mau bertahan dan sigap menjalani sampai sini, aku bangga. Bismillahirrahmanirrahim... sedikit ku ceritakan, bagaimana aku menemukan jalan yang membawaku hingga sini. sesekali rasa menyesal untuk berada diposisi ini menghampiri, bimbang bahkan aku tak bisa memastikan jalan yang kuambil sejauh ini apakah sudah benar atau aku hanya sekedar bermain-main. aku banyak terbelunggu hingga aku tak sadar apa yang sudah aku lakukan. kemarin-kemarin aku membuat gempar mitra adk di kampus, menurutku ini suatu hal yang konyol mungkin. anak sekecil aku yang baru saja menginjak kaki untuk berjalan di jalan dakwah ini tiba-tiba harus dihentikan. banyak tanda tanya muncul dikepala, bukan kah berjalan di jalan dakwah sebuah kebaikan mengapa aku dengan mudahnya dihentikan. lucu sekali bukan. yah sudahlah, mungkin itu awal ujian kamu un...

Tahun Pertama

‘’Sebaik-baik pembuat rencana adalah Allah.’’ Kita hanya menyusun dan Allah yang mengatur, begitulah alur ceritanya. Kita gak akan tahu gimana jalan yang akan ditempuh disetiap perjalanannya. Tapi, dipastikan Allah telah memberikan jalan yang baik untuk kita. Sudah dua semester ku tempuh dalam jenjang perguruan tinggi ini. menjadi mahasiswa begitu katanya. Indah kan? Banyak cerita yang sangat mengejutkan, bukan hanya itu banyak juga kejadian yang tak terprediksi. Beberapa bulan ini, anak kelas 12 memang sedang dibuat tegang dengan pengumaman perguruan tinggi yang telah dipilihnya. Persis yang ku alami tahun lalu. Tapi, jika aku lihat dari pengalaman kemarin tidak sebegitu terlenanya aku pengumuman. “Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Jurusan Bimbingan dan Konseling.’’ Ya itu kampus dan jurusan yang muncul di web pengumuman SNBP. Masih terbayang ucapan A irdho waktu buka pengumaman di ruang tamu pondok. Di tambah air mata yang menetes pada saat itu. Padahal di awal aku memilih ...

Untuk Kamu yang Penuh dengan Ekspektasi Orang Lain

Gimana Perjalanannya? Baik-baik aja kan? Udah sampai mana? Gimana Capaiannya? Katanya kamu mau jadi ini yak? atau jadi itu? Udah jalani saja. Mungkin banyak merasa beratnya tapi kamu tahu, banyak peran-peran dibelakang kamu yang terus mendorong setiap usaha yang sedang kamu lakukan. terus pikirkan hal yang positiv tentang apa yang sedang kamu jalani sekarang.  Semangat Teruss yaaa... Aku tahu Kamu Mampu, selagi kamu masih menyandarkan diri kepada ALLAH..

AKU DI ANTARA MEREKA

  Mereka yang hadir dalam hidupku kadang kala hanya menjadi partisipan dalam perjalanan ini agar tidak terlalu sepi. Tidak semua mereka hanya menjadi partisipan, tapi kebanyakan begitu. jalan kemana pun akan berjumpa dengan mereka. Terkadang jadi aku di Antara mereka banyak memiliki perbedaan, menonjol atau tidak tapi sering merasa berbeda. Sehingga, untuk menjadi aku suatu hal yang sulit. Berbeda bukan suatu hal yang mengerikan, tapi menjadi yang berbeda terkadang mendapat tanggapan yang buruk. Sulit di toleransi katanya, padahal ditoleransi oleh diri sendiri lebih tepatnya. Diri sering enggan untuk menjadi apa ada nya, karena beranggapan takut menjadi berbeda dan menjadi berbeda sering dianggap aneh. Sehingga diri lebih berani untuk menjadi mereka. Menjadi mereka tidak selalu baik untu diri. Berharap bisa menjadi di Antara mereka tapi berujung menjadi jauh dengan dirinya. Berusaha menjadi mereka tapi, sulit menerima apa yang ada di dirinya. beranggap mereka selalu menjadi sos...

AKANKAH AKU KUAT DALAM PERJALANAN INI?

  Perjalanan baru akan dimulai dalam hitungan, 1 sampai 3. 1   2   3  Perjalanan awal yang sudah ku lalui tidak begitu mengerikan. Dinikmati tanpa merasakan lelah. Bahkan, rasa senang terus-menerus ku rasai setiap jalan yang ku susuri. Tidak ada keluhan, bahkan hambatan di setiap jalannya. ‘’ sepertinya aku akan berhasil sampai akhir di perjalanan ini.’’ Ucapku dengan percaya diri, di awal perjalanan ini. Rencana-rencana yang ku buat, terus terpampang dihadapan, dan segala cara aku lakukan demi mencapai apa yang sudah direncanakn. Semangat yang menggebu, bahkan tak mengenal waktu. Sampai akhirnya, aku tiba di tengah perjalanan. Kini perjalanan ku sudah berada di pertengahan. Tak menyangka aku akan sampai di sini. di perjalanan ku kali ini banyak sekali waktu istirahatku. Sudah mulai bosan, tidak bergairah untuk mencapai rencana yang sudah ku buat di awal. Malas yang lebih sering mengunjungiku di sini. Namun, aku sendiri pun kesulitan untuk menghindariny...

Rumah Besar

Rumah besar penghuninya hanya dua. Yang kubayangkan akan menjadi rumah yang sepi. Namun, itu salah. Rumah besar itu sangatlah tidak sepi, rumah besar itu dipenuhi oleh kebahagian dan kehangatan. Rumah besar yang menjadi tempat yang menghangatkan dikala hujan, dan menyejukkan dikala panas. Bukan hanya itu, tempat yang menjadi tempat untuk kembali dikala diri butuh istirahat. Rumah besar itu juga memberikan fasilitas yang melebihi hotel-hotel bintang lima. Walau penghuninya hanya dua, di dalamnya terdapat chef yang handal dalam mengolah makanan, tenaga pendidik sekaligus tenaga kesehatan yang sangat cepat tanggap. Rumah besar yang orang lain kira itu menyeramkan, tapi bagi penghuninya tidak. Bahkan untuk orang   yang mengunjungi   rumah itu mereka merasakan kehangatan serta kebahagian. Rumah besar yang tak pernah terlewatkan setiap malamnya dilantunkan ayat-ayat Allah oleh penghuninya, menjadi tempat perantara untuk mengadu kepada sang pencipta, tak lupa menjadi temp...